Minggu, 20 November 2011

demi lovato

Demi Lovato



Demetria Devonne  Lovato lahir di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 20 Agustus 1992.  aktris dan penyanyi muda berkebangsaan Amerika Serikat yang juga berdarah Mexico dan Italia dari orang tuanya. Dia bermain di beberapa film disney seperti Camp Rock dan Sonny With A Chance. Dia mulai berkarier di dunia hiburan sejak tahun 2002 lewat perannya sebagai Angela di Barney & Friends.


Kehidupan Awal
Orangtua Lovato bernama Patrick Lovato dan Dianna Hart De La Garza. Ia memiliki kakak perempuan bernama Dallas Lovato adik tiri perempuan bernama Madison De La Garza.
Dalam sebuah wawancara dengan Ellen DeGeneres, Lovato mengaku pernah mengalami bullying di kelas 7 . Dia menulis lagu For The Love of a Daughter untuk ayah kandungnya. Pada tahun 2010, di ulang tahunnya yang ke 18, dia membeli sebuah rumah bergaya Mediterania di Los Angeles untuk keluarganya. Lovato juga membeli rumahnya yang sekarang seharga 1,88 miliar dollar di Toluca Lake, LA pada saat ia berumur 16 tahun.

keluarga demi lovato


Karir Music

2007-08: Awal bermusik dan penampilan soundtrack

Sebelum album - album Lovato dirilis secara resmi, beberapa lagu asli karyanya termasuk "Shadow", sempat ditampilkan dalam acara TV As The Bell Rings. Lovato juga menyanyikan daur ulang lagu "That's How You Know" dari film Enchanted yang dirilis dalam DisneyMania 6 pada 20 Mei, 2008.
Pada bulan Juni dan Juli 2008, Lovato menyanyi di berbagai House of Blues dan taman - taman untuk Demi Live! Warm Up Tournya dalam persiapan untuk merilis album debutnya dan Burnin' Up Tour dengan Jonas Brothers. Soundtrack untuk Camp Rock dirilis pada bulan Juni 2008. Lovato menyanyikan empat lagu pada soundtrack tersebut termasuk "This Is Me", duet dengan Joe Jonas. "This Is Me" memuncak di nomor sembilan di Billboard Hot 100. Lovato menjabat sebagai pembuka dalam Jonas Brothers' Burnin' Up Tour dari bulan Juli sampai September 2008. Beberapa konser tur itu difilmkan sebagai cuplikan untuk film konser 3-D berjudul Jonas Brothers: The 3D Concert Experience yang dirilis pada tanggal 27 Februari 2009. Lovato termasuk dalam film menyanyikan "This Is Me" dengan Joe Jonas.



2010–sekarang: Studio album ketiga

Pada tanggal 30 Maret 2010 Tur Amerika Selatan Lovato diumumkan melalui halaman Myspace resminya. Tur dimulai 23 Mei 2010 di Santiago, Chili dan berakhir pada 28 Mei 2010 di São Paulo, Brazil. Pada tanggal 27 April 2010 Jonas Brothers mengumumkan World Tour 2010 mereka dan menampilkan Lovato sebagai tamu khusus. Tur akan mengunjungi beberapa negara dan benua termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Amerika Selatan, dan Eropa. Tur Amerika Utara dimulai pada tanggal 7 Agustus 2010 di Tinley Park, IL dan berakhir pada tanggal 9 November 2010 di Porto Alegre, Brasil.
Lovato juga muncul di dua album soundtrack pada tahun 2010. Ia merekam lagu untuk Camp Rock 2: The Final Jam soundtrack, yang dirilis pada 10 Agustus 2010, dan juga akan muncul pada Sonny With A Chance soundtrack pada akhir tahun 2010.
Lovato juga menyatakan pada bulan Juli 2010 bahwa pengerjaan album ketiga telah dimulai: "Album baru tersebut, sejauh ini sedikit lebih pop, lebih R&B. dan sedikit lebih soulful, juga memiliki suara yang berbeda. Jadi aku sangat bersemangat untuk melihat bagaimana itu keluar. Keri Hilson dan Rihanna menginspirasi musik saya sekarang. Saya juga menulis sebuah lagu Spanyol. mudah-mudahan fansku akan menyukainya. " Album akan dirilis pada musim semi 2011, seperti ditegaskan oleh Lovato.

 Film Demi Lovato










negara yang penduduk paling bahagia di dunia


1. Norwegia
Negara yang penduduknya paling bahagia Salah satu negara di kawasan Skandinavia ini memang patut menjadi negara yang paling memberikan kebahagiaan bagi penduduknya. Dengan tingkat GDP per tahun mencapai 53.000 dollar memberikan pandangan bahwa kapasitas ekonomi individu tiap penduduknya tergolong mencukupi untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama. Bahkan kepedulian pemerintah Norwegia dalam mensejahterakan penduduknya juga cukup besar dengan salah satunya menjamin pengeluaran kesehatan dan juga pendidikan. Dari segi geografis, Norwegia dan negara-negara Skandinavia dapat dikatakan memiliki kondisi alam yang cantik. Masih asrinya lingkungan dan keindahan alam yang dimana cocok untuk dijadikan obyek wisata menjadi banyak orang di dunia ini menginginkan untuk tinggal di kawasan tersebut.

2. Denmark
Negara yang berpenduduk sebanyak 5,55 juta orang ini dikenal sebagai negara yang memiliki prioritas dalam hal pendidikan dimana pemerintah mengratiskan pendidikan dasar sehingga sebanyak 99% penduduk di negara ini merupakan lulusan pendidikan dasar. Dari segi ekonomi, Denmark tercatat memiliki potensi ekonomi yang paling tinggi dibandingkan dengan negara-negara Skandinavia lainnya.Tingkat GDP Denmark berperingkat ke 5 dari seluruh tingkat GDP negara-negara seluruh dunia. Hal tersebut didukung oleh kondisi alam yang dimilikinya seperti sektor minyak yang merupakan pasokan utama bagi negara-negara industri di Eropa.

3. Finlandia
Finlandia menempati posisi ketiga. Karakteristik yang dimiliki oleh Finlandia mirip dengan negara-negara kawasan Skandinavia lainnya seperti Denmar dan Norwegia. Namun dari segi perekonomian, Finlandia lebih memfokuskan kepada sektor industri riil di bidang elektronik, teknologi dan manufaktur seperti misalnya salah satu perusahaan andalan dari Finlandia yaitu Nokia.

4. Australia
Alasan mengapa penduduk Australia merasa bangga dapat dilihat dari segi tersedianya fasilitas pendidikan yang memenuhi standar yang baik, kestabilan ekonomi yang memberikan keamanan dan kenyaman dalam berbisnis dan juga dilihat dari kondisi alam yang cukup indah menjadikan Australia menjadi salah satu tujuan banyak orang untuk ditinggali.

5. Selandia Baru
Negara yang hanya berpenduduk sebesar 4,36 juta orang ini memiliki alasan yang kuat untuk menjadi idaman bagi banyak orang seduania untuk ditinggali. Keindahan alam dan juga melimpahnya sumber daya alam berikut kecantikannya menjadikan Selandia Baru merupakan salah satu tujuan utama untuk berwisata. Selain itu, beberapa lembaga dunia mencatat bahwa Selandia Baru memiliki prestasi seperti berada di peringkat kedua dari 183 dari segi kemudahan menjalankan bisnis berdasarkan survey Bank Dunia. UNDP juga mencatat bahwa Selandia Baru berada di peringkat 3 dan 4 dalam survey HDI dan tingkat pendidikan dari 182 negara.

6. Swedia
Berbeda dengan negara -negara lainnya di kawasan Skandinavia, Swedia merupakan barometer dunia dilihat dari perspektif demokrasi dan kebebasan berpendapat. Sehingga dari segi perpolitikan, Swedia mengalami perkembangan yang progresif.


7. Kanada
Kanada dinilai sebagai negara yang cukup bersahabat dalam menghadapi kaum imigran. Kondisi itulah yang menjadi impian bagi kaum imigran sedunia selain sistem perekonomian dan soail di Kanada yang menunjang tingginya tingkat kebahagiaan bagi penduduknya. Kecilnya peluang tingkat korupsi dantingginya GDP per capita menjadikan Kanada cocok untuk menjadi negara yang ditinggali ataupun hanya untuk berbisnis.

8.Swiss
Negara yang menjunjung tingkat kebebasan berekspresi dan juga nilai-nilai kemanusiaan menjadikan Swiss menjadi barometer dunia dari segi tersebut. Minimnya peluang korupsi dan juga stabilnya kondisi finansial dan perbankan menjadikan Swiis menjadi tujuan bagi banyak institusi dan individu yang ingin menyimpan harta kekayaannya.

9. Belanda
Dengan sistem kebebasan individu dan stabilnya tingkat perekonomian dalam negeri menjadikan Belanda salah satu negara di Eropa yang cocok untuk mengembangkan bisnis. Bahkan bursa saham tertua di dunia dimiliki oleh Belanda dengan nama Euronext dan juga salah satu bursa di Eropa yang memiliki kapasitas penjualan saham terbesar. Infrastruktur, pertanian dan manufaktur menjadi sektor industri favorit di Belanda.

10 Amerika
Amerika Serikat berada di urutan terakhir dengan mengedepankan pada kelengkapan infrastruktur dan program sosial pemerintah tertama dari segi pendidikan dan kesehatan yang memberikan kemudahan bagi golongan kurang mampu.

Rabu, 16 November 2011

100 situs yang sering di kunjungi orang indonesia

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Senin, 14 November 2011

Bukittinggi


Bukittinggi  is one of the larger cities in West Sumatera, Indonesia,, with a population of over 91,000 people and an area of 25.24 km². It is situated in the Minangkababau highlands, 90 km by road from the West Sumatran capital city of Padang.  It is located at  0°1820S 100°229 . Enear  the volcanoes Mount Singgalang (inactive) and Mount Marapi (still active). At 930 m above sea level, the city has a cool climate with temperatures between 16.1°-24.9°C.

History

The city has its origins in five villages which served as the basis for a marketplace.

The city was known as Fort de Kock during colonial times in reference to the Dutch outpost established here in 1825 during the Padri War . The fort was founded by Captain Bauer at the top of Jirek hill and later named after the then Lieutenant Governor-General of the Dutch East Indies, Hendrik Merkus de Kock.   The first road connecting the region with the west coast was built between 1833 and 1841 via the Anai Gorge, easing troop movements, cutting the costs of transportation and providing an economic stimulus for the agricultural economy.  In 1856 a teacher-training college (Kweekschool) was founded in the city, the first in Sumatra, as part of a policy to provide educational opportunities to the indigenous population. A rail line connecting the city with Payakumbuh and Padang was constructed between 1891 and 1894 .
During the Japanese occupation of Indonesia in World War II, the city was the headquarters for the Japanese 25th Army, the force which occupied Sumatra. The headquarters was moved to the city in April 1943 from Singapore, and remained until the Japanese surrender in August 1945

During the Indonesian National Revolution, the city was the headquarters for the Emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) from December 19, 1948 to July 13, 1949. During the second 'Police Action' Dutch forces invaded and occupied the city on December 22, 1948, having earlier bombed it in preparation. The city was surrendered to Republican officials in December 1949 after the Dutch government recognized Indonesian sovereignty.
The city was officially renamed Bukittinggi in 1949, replacing its colonial name. From 1950 until 1957, Bukittinggi was the capital city of a province called Central Sumatra, which encompassed West Sumatra, Riau and Jambi. In February 1958, during a revolt in Sumatra against the Indonesian government, rebels proclaimed the Revolutionary Government of the Republic of Indonesia (PRRI) in Bukittinggi. The Indonesian government had recaptured the town by May the same year.
A group of Muslim men had planned to bomb a cafe in the city frequented by foreign tourists in October 2007, but the plot was aborted due to the risk of killing Muslim individuals in the vicinity. Since 2008 the city administration has banned Valentine's Day and New Year's celebrations as they consider them not in line with Minangkabau traditions or Islam, and can lead to "immoral acts" such as young couples hugging, kissing and not to mention fornicating.

administration
Bukittinggi is divided in 3 subdistricts (kecamatan), which are further divided into 5 villages (nagari) and 24 kelurahan. The subdistricts are: Guguk Panjang, Mandiangin Koto Selayan, and Aur Birugo Tigo Baleh.

Tourism
It is a city popular with tourists due to the climate and central location. Attractions within the city include:
  • Ngarai Sianok (Sianok Canyon)
  • Lobang Jepang (Japanese Caves) - a network of underground bunkers & tunnels built by the Japanese during World War II
  • Jam Gadang - a large clock tower built by the Dutch in 1926.
  • Pasar Atas and Pasar Bawah - traditional markets in downtown.
  • Taman Bundo Kanduang park. The park includes a replica Rumah Gadang (literally: big house, with the distinctive Minangkabau roof architecture) used as a museum of Minangkabau culture, and a zoo. The Dutch hilltop outpost Fort de Kock is connected to the zoo by the Limpapeh Bridge pedestrian overpass.
  • Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (Museum of Bung Hatta Birthplace) - the house where Indonesian founding father Mohammad Hatta was born, now a museum. 
  • Notable nearby destinations include Lake Maninjau and the Harau Valley